CERITA CINTA PART 1 - Proses Pergeseran Perasaan


Saya sedang tidak jatuh cinta sekarang. 


Tapi saya sedang dalam keadaan memproses pergeseran perasaan saya yang dulu berbunga-bunga, meluap-luap dan berapi-api menjadi lebih kalem dan sederhana. Pergeseran yang cukup signifikan saya rasa, jika dulu ibaratnya perasaan saya seperti api yang berkobar-kobar dan nyala apinya sangat terang -terlebih selalu disiram minyak gas :D- maka sekarang api itu tidak lagi menyala, tapi baranya masih berwarna merah, sudah tidak lagi disiram minyak gas tapi tinggal dikipas kipas saja, agar baranya tetap ada dan jikalau nanti ditambahi bahan bakar maka bara itu masih bisa menyalakan api, yang mungkin bisa jauh lebih besar atau lebih redup, tergantung seberapa banyak bahan bakar yang akan diberikan nantinya. :) 

Proses pergeseran perasaan ini sebenarnya bukanlah proses "kimia" yang jarang kita temui di kehidupan sehari-hari, proses ini lumrah adanya mengkuti proses terjadinya 'api' dan bagaimana ia akhirnya ia berkobar lalu perlahan padam. Proses pergantian atau pergeseran perasaan ini bagi kebanyakan orang bisa memakan waktu yang berbeda-beda, bergantung pada 'kekebalan' hati mereka terhadap serangan virus tiba-tiba yang dapat menyebabkan pergeseran ini. Jenis virus ini sebenarnya sangat bermacam-macam tapi untuk sekarang saya tidak akan membahas masalah Virus penggeser (sementara kita sebut seperti itu dulu, ;D) ini lebih jauh. 

Jadi, Dalam tulisan ini saya akan membahas lebih banyak tentang Proses Pergeseran itu sendiri. 
Lama dan Cepatnya proses pergeseran ini berlangsung, erat kaitannya dengan teori kepribadian yang dicetuskan pertamakali oleh galen, seorang fisiolog asal Romawi dan kemudian dipopulerkan oleh Sigmund Freud pada abad ke 19. (saya akan membahas keterkaitan teori pergeseran dan teori kepribadian di edisi selanjutnya :D sabar ya.) 

Diatas tadi saya sempat menyebutkan bahwa proses Pergeseran perasaan ini merupakan sebuah proses Kimia, hal ini bukan tanpa alasan karena memang ketika seseorang memulai tahap jatuh cinta sampai akhirnya patah hati, dalam tubuh kita juga berkembang hormon-hormon yang berbeda dalam setiap 'siklus pergeseran ' tersebut. Ketika kita jatuh cinta, secara otomatis tubuh kita memproduksi hormon Pheromones yang menimbulkan perasaan suka terhadap lawan jenis, selanjutnya tubuh memproduksi hormon Dopamine dan Neuropinephrine yang menyebabkan perasaan nyaman, berdebar-debar dan berbunga-bunga saat bertemu atau sedang bersama si dia. berturut - turut tubuh kita memproduksi hormon yang berbeda dalam setiap situasi yang kita hadapi nah khusus dalam proses pergeseran ini hormon yang berperan penting adalah Kartisol, hormon inilah yang memicu perasaan kecewa, kehilangan, kesedihan dan kemarahan saat 'api' cinta yang dulu berkobar-kobar itu mulai padam. hormon itulah yang paling banyak diproduksi oleh tubuh dan membuat kebanyakan orang sering terpuruk, lama tidaknya hormon Kartisol (selanjutnya kita sebut Si Karti ;D) menguasai tubuh bergantung pada seberapa cepat kita dapat mengalihkan perasaan kita.

Beberapa orang menghadapi 'serangan Si Karti ' ini dengan cara-cara yang negatif dan tidak layak untuk ditiru seperti minum-minuman keras, narkoba dan hal-hal sejenisnya, cara yang pertama memang dinilai sangat cepat mengusir Si Karti namun juga dapat membuatnya lebih cepat kembali dengan serangan yang jauh lebih mematikan. 

Sebagian yang lain menerima serangan si Karti ini dengan tanpa perlawanan, mereka yang termasuk dalam golongan kedua ini adalah mereka yang sering kita lihat menulis status galau di facebook, di twitter, muter lagu-lagu galau secara marathon dan tidak mau beranjak dari keadaan ini sampai beberapa dekade atau berabad-abad :D -lebai ini- 

Sedangkan kelompok yang ketiga adalah orang -orang yang melawan Si Karti dengan kegiatan positif seperti membaca Al-qur'an, bergaul dengan orang2 sholeh, sholat malam, membaca buku-buku spritual dan hal positif lain yang biasanya bisa lebih cepat mengusir Si Karti dan akhirnya membuat tubuh memproduksi hormon 'keikhlasan' yang dinamakan Serotonin (selanjutnya kita panggil Mbak Ser), hormon ini muncul ketika kita sudah bisa menggeser perasaan kita yang lama dengan menerima, memahami dan memaklumi kehilangan cinta tersebut. Sehingga kita berusaha menyerahkan segalanya kepada Tuhan Yang Maha kuasa, pada tahap ini boleh dbilang Proses Pergeseran Perasaan sudah mendekati sempurna, disini Mbak Ser mulai memenuhi tubuh dengan rasa tenang, damai dan perlahan rasa kecewa, marah dan sedih berangsur-angsur menghilang. 

Maka, bagi anda yang sekarang mungkin sedang mengalami Proses Pergeseran perasaan seperti saya, ada baiknya untuk sesegera mungkin melawan Si karti dengan cara yang Profesional, jangan biarkan Si Karti menguasai hidup anda lebih lama, karena percayalah umur kita terlalu berharga kalau hanya dihabiskan untuk memelihara Si Karti. :) 

Lalu bagi sampeyan sampeyan yang masih menempuh tahap awal dalam suatu cerita Cinta, saran saya, Persiapkanlah diri anda saudara-saudara!! (intonasi tinggi-mirip iklan kampanye ) jika yang sedang anda jalin adalah cerita cinta tanpa ikatan Agama, maka jauh lebih baik untuk sangat berhati-hati. berhati -hati dalam menjaga kesucian diri dan hati. Jangan sampai awal cerita cinta anda menjadi akhir pergeseran yang buruk karena ketidak hati-hatian dalam menjalinnya. :)

Salam Perubahan!! \(>o<)/



Komentar

Postingan Populer