Kamu, Rinduku

kepada Rindu.

kamu yang menjelma bias di  pagi yang menyapaku,
masihkah kamu disana? mengeja mimpi yang pernah membesarkan kita pada suatu masa. Pada angin ingin kukirim kabar padamu kalau aku masih disini, masih setia memeluk harapan kita di lumbung imajinasi. masih elok kah? burai senyumku di bayangmu? atau bahkan sudah pudar dan ungu? 
aku menunggu.


kamu, yang serupa awan di langit mimpi malam,
derai itu, yang terpancar dari matamu saat menatapku, tentu tak bisa kulupa, tentu tak mungkin kutinggalkan begitu saja. bolehkah aku meminta? untuk kamu datang kemari dan mendamaikan parau di dada ini. sebentar saja, sekedar memuaskan mata yang haus melihat cintanya.

Kamu, yang dulu begitu dekat dengan jangkauanku.
padamu pernah aku titipkan elegi tentang tahun-tahun yang tenggelam oleh duka, bisakah kau simpan itu lebih lama? kantong waktuku masih sesak dengan pahit yang kau tinggalkan disana. 


aku masih ingin mengirim cerita padamu, tentang teratai yang mengering di rawa selatan atau tentang bintang yang menuntun kita ke dermaga kehidupan. masih bolekah? 

kepada kamu, rindu ini mengadu.
jiwa yang mendamba janji dari bibirmu itu, kini mengering dan layu.
lalu disana, bagaimana kabarmu? 

Komentar

Postingan Populer