Rasanya Habis Putus Itu

"hah.. rasanya itu jengkel, pengen teriak, pengen marah, pengen nggampar.. pengen nangis.."
"oh, gitu ya.. " aku melihatnya dengan tatapan marah.
"  kamu kok cuek gitu sih, nggak dengerin ya?"
" dengerin kok, trus kamu maunya gimana?"
" aku mau keluar aja deh dari proyek penelitian itu.. "
" serius? trus skripsi kamu gimana? "
" ya kan masih ada penelitian dosen lain si.."
" tapi kan kamu udah masuk proyek penelitian sama pak Agung.."
" lah dari pada aku makan hati terus si, ntar aku malah nggak bisa konsen ke penelitian, saban hari ngeliat dia di Lab, setiap hari denger suaranya, gimana bisa konsentrasi coba? jadinya malah aku salah ngitung terus.."

" kamu yakin vi?" sisi melihatku dengan ekspresi ragu.
" hemm.."
" ntar kamu nyesel loh.. penelitian skripsi kan ngabisin banyak duit.. tapi kalau udah join ama dosen kan ngirit vi.. "
" tapi aku nggak kuat si.. gimana donk? kamu bisa bayangin nggak sih setiap keluar dari lab aku itu mesti nangis, dilihat orang-orang lagi, mahasiswa baru yang aku asisteni juga cengar-cengir .. "
" lah kamunya cengeng!" sisi mencibir, aku memukul bahunya dengan buku.
" kamu sih nggak tahu rasanya harus satu proyek dengan mantan!! "
" iya iya vi.. gitu aja ngambek, yah kalau kamu yakin bisa ikut proyek dosen lain sih nggak apa-apa.. tapi kalau enggak bisa, lebih baik kamu sabar dulu deh di proyek yang ini, udah seperempat jalan loh.."
" gitu ya.."
"iya.. "
sisi menggangguk mantap. senja perlahan turun di ufuk barat, dan senyum itu tiba-tiba saja melintas. Melupakan memang bukan perkara mudah tapi bukan berarti tidak bisa kan? :D

Komentar

Postingan Populer