Aku

" menikahlah denganku.. " laki-laki itu menatapku sungguh-sungguh. hatiku bergetar, ketakutan itu menyergapku tanpa sadar.
" bisakah? sedangkan terlalu banyak omong kosong yang sudah aku lakukan.." merasa tidak pantas bersanding dengannya, pemilik suara selembut kapas. 
" selagi kamu masih mau mengisi hidup dengan ibadah suci" 
" apa aku layak diampuni?" aku butuh dukungan, keterpurukanku di masa lalu seakan mencipta dinding antara aku dengan kebaikan. 
" Yang Maha Pengampun memberikannya pada siapa saja yang bersungguh meminta.." 
" aku tidak yakin bisa mendapatkannya.. "
" yang harus kamu khawatirkan adalah keyakinanmu.. "
" kamu masih mau menikahi ku?" 
" apa aku sudah membatalkannya?" 
" eumm.. tidak, atau mungkin aku yang tidak dengar.." 
" aku tidak mencabut permintaanku "
" aku bukan orang baik"
" semua orang baik pada awal mereka dilahirkan, lalu mereka menjadi tidak baik karena melakukan kesalahan, dan mereka kembali baik karena memperbaikinya" 
" kamu tidak akan menyesal bersamaku?"
" tidak."
" meski aku pernah terjatuh dalam bujuk dan rayu? " 
" apa kamu masih seperti itu?" 
" tidak, sungguh.. aku sudah begitu muak dengan semua kekosongan itu. bertahun tahun aku belajar sembuh dari luka yang kudapat kala aku terjatuh.."
" kalau begitu aku tidak pernah menyesal. "
" tapi kamu terlalu baik, aku merasa tidak pantas.. aku.. "
" jawab saja pertanyaanku.. iya atau tidak?" 
" iya" 
" itu pertanyaan yang sangat mudah bukan.. " Aku tersenyum. lalu seribu bunga mawar seperti mememnuhi ruang hatiku dan meledak menjadi serpihan wangi.  


semua orang memiliki masa lalu,
semua orang pernah jatuh,
setiap pribadi memiliki masalahnya sendiri
tapi hanya orang - orang yang mampu dan mau memperbaiki bisa kembali berdiri.


Komentar

Postingan Populer