Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Pararel

"Kurang apa lagi aku membuktikan, Sarah?". Laki laki itu terlihat frustasi di depanku. Aku hanya menunduk. Rasanya entah mengapa, sakit sekali.  "Aku sudah memberikan segalanya padamu, sudah kubuktikan sebesar apa cintaku. Tidakkah itu cukup bagimu untuk menerimaku?" Aku hanya membatu, laki-laki itu memandangku. Hatiku kembali menderu. "Katakan.. aku harus apa?". Ia kembali menunjukkan wajah putus asa. "Menjauhlah...". Akhirnya aku bicara, menatap matanya yang memerah. Ia seperti melihat kematiannya di mataku. "Apa?! Apa kau bilang?". Aku melihat dadanya naik turun menahan amarah.