Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Lepas Pantai

Aku mengarung samudera bersamamu. Namun hati kita tidak benar benar ada. Aku tak meyakini cinta ini. Kamu bahkan tak pernah mengakuinya. Akankah sedemikian kosong?. Senyum dan tawa tanpa makna. Kmu dengan kesibukanmu, kamu dengan duniamu. Kita belum pernah benar menyatu. Satu dua diskusi, membuka sedikit tabir hati. Tapi aku kembali dalam bingung. Bahagia tak miliki makna. Kamu tak pernah bertanya, apa yang buatku bahagia. Aku tak pernah ingin tahu apa kamu pernah bahagia bersamaku. Bahagia itu tak ada beban di hati. Saat paling bahagia menurutnya ialah saat bersama keluarga dan teman. Apa semua itu relevan? Aku terlalu banyak berfikir kamu tidak pernah ingin membaca. Katanya aku ini sangat memaksa. Aku sendiri tak paham apa itu bahagia. Kapan saat aku merasa paling bahagia? Bahagia adalah saat aku berjalan, mengarungi samudera, menapaki semesta, terbang di angkasa. Bahagia adalah ketika aku bergerak. Bertemu orang baru berpijak di bumi yang baru. Berdiam diri ialah bosan. Tin...

Bukan Aku

Aku kesal Aku benci diabaikan Aku benci ditiadakan Aku benci ditinggalkan Sendirian Harusnya tidak perlu bersama sama Pahit sekali rasanya Semuanya tidak ada yang pas di hati Hatiku sempit Sempit sekali Rasanya dada menjadi sesak Sesak sekali Aku ingin pergi saja Tapi tidak tahu kemana Aku ingin menarik diri Jauh jauh sekali Aku ingin Tapi aku tak mampu Aku bingung harus bagaimana Tuhan Aku bukanlah aku Aku bukan aku Mauku ini yang kuucap itu Aku bukan aku Mauku kamu tapi aku malah membencimu Aku harus bagaimana lagi Aku tidak tahu harus seperti apa lagi Rasa hati sudah mati Mati mati mati Aku benci melihatnya setiap saat sibuk dengan handphonenya Sibuk dengan keluarganya Selalu mengabaikan aku Seperti aku tidak ada Aku benci menjadi seperti ini Aku benci seperti ini Merepotkan diri sendiri Merepotkan hati