Langsung ke konten utama

poligami, dilema antara wanita dan agamanya


Dewasa ini, poligami menjadi isu yang paling santer diperdebatkan di indonesia, pria, wanita, karyawan, direktur, artis, pejabat, semuanya.
Terlebih setelah banyak orang -orang  berpengaruh di negeri ini, ramai-ramai memproklamirkan diri sebagai pelaku poligami.
Banyak kalangan yang menyebut diri sebagai aktivis perempuan melakukan aksi menentang Poligami, menyebut Poligami sebagai suatu bentuk penindasan modern terhadap perempuan. mereka menyebut diri sebagai front Pembela hak-hak perempuan yang akan sampai mati melawan poligami.
Miris sekali, karena sesungguhnya ketika sebagaian perempuan melakukan penolakan dan pengecaman poligami atas nama pembelaan hak perempuan, maka disaat yang sama mereka juga telah mengancam kehidupan perempuan yang lain. Perempuan yang telah mengabdikan diri sebagai perempuan kedua, memilih hidup di bawah bayang-bayang dengan kehidupan yang halal. Memilih menjalani keluarga kedua daripada berdiam di lembah-lembah prostitusi.
Membicarakan perempuan tidak akan lepas dari pembicaraan tentang perasaan, sensitivitas, dan hal-hal yang kadang bertolak belakang dengan logika. Dilema Poligami bagi perempuan sangatlah nyata, di satu sisi mereka menyadari bahwa poligami merupakan suatu perbuatan yang tidak dilarang oleh agama mereka, oleh Tuhan mereka, namun disisi lain Poligami me

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Perpisahan

dia akan pergi. tanggal 7 april 2012 siapa?  belahan dari diriku. Aku sudah melihatnya sejak aku pertama kali lahir di dunia. dan sejak saat itu aku mengenalnya sebagai saudara-kakak-sahabat-musuh. di rumah sederhana dengan perabot seadanya, disanalah kami, aku dan dia menjalani masa kanak-kanak hingga remaja. di sebuah kamar yang tidak terlalu lebar, kami berbagi tempat untuk menyandarkan kelelahan, di halaman sempit di depan rumah, kami bercengkrama dengan irama angin yang indah. Aku tidak pernah dengan sadar untuk belajar mencintainya, tapi waktu dan keadaan mewajibkanku untuk tidak melupakan setiap detik kebersamaanku dengannya. iya, dia, yang paras cantiknya selalu membuat semua mata menatapnya. dia yang selalu meneguhkanku, meyakinkanku bahwa warna kulit gelapku ini membuatku tampak jauh lebih mengagumkan dari wajahnya yang seputih cahaya. Di mata ibu, dan saudaraku yang lain, dia adalah sosok gadis pemberontak, si pemberontak yang cantik, suaranya juga ...

Jalan-jalan Padang-Bukittinggi 1

Hari selasa, tanggal 29 Juli 2014 saya memulai perjalanan panjang menuju kota padang, Sumatera Barat dari kota Bengkulu. Sebenarnya perjalann dari dari Bengkulu menuju Padang melewati banyak sekali pemandangan gunung yang indah, tapi sayangnya hal itu tidak sempat diabadikan oleh penulis karena medan jalan yang berkelok kelok dan naik turun gunung membuat penulis mengalami mabuk kendaraan parah dan tidak bisa tertolong. AKhirnya dengan sisa-sisa tenaga di senja hari saat kami akan memasuki kota Bangko yang terletak di daerah Jambi, penulis hanya bisa mengabadikan matahari senja seperti gambar di samping.

DAMPAK BURUK DOSA

Dalam kitab az-zuhd, Abdullah bin ahmad menuturkan dari Muhammad bin sirin , “ disaat terlilit utang, ia menjadi risau, ia lalu berujar, ‘aku tahu kerisauan ini adalah sebab dosa yang kuperbuat sejak empat puluh tahun yang lalu. “ Perlu digarisbawahi bahwa kebanyakan orang salah paham tentang dosa, yaitu mereka tidak melihat akibatnya secara langsung. Terkadang akibat dosa itu terjadi di kemudian hari hingga mereka lupa dan mengira bahwa dosa tidaklah berakibat apa-apa. Seorang penyair mengatakan: Jika tembok tidak berdebu saat runtuhnya Maka, tak aka nada debu lagi setelah runtuhnya