Langsung ke konten utama

PILIHAN


Hidup adalah pilihan, ungkapan yang sangat  klise. Setiap orang yang mungkin mempunyai jalan hidup tak wajar atau sedikit berbeda seringkali memakai kalimat diatas sebagai alibi.
Orang sukses memakai kalimat sakti tersebut untuk memperkuat posisi mereka.
Menjadi orang berotak di atas rata-rata, apakah juga pilihan? Orang-orang bodoh (atau merasa dirinya bodoh) apakah sebenarnya mereka itu memang benar-benar tidak bisa? IQ mereka rendah, ataukah memang tidak mempunyai motivasi yang bagus untuk membuat mereka lebih pintar dan berotak di atas rata-rata?
Semua orang bodoh (atau merasa dirinya bodoh) seringkali ,menyalahkan pilihan, mereka akan bilang “jika kami bisa memilih lahir menjadi apa, tentu kami akan memilih untuk dilahirkan menjadi orang pintar atau orang yang berotak cerdas” dan orang-orang pintar sering tidak peduli dengan ungkapan itu.
Ada banyak hal di dunia ini yang bisa kita pilih. Menjadi orang baik atau jahat. Menjadi orang yang semangat dan pantang menyerah atau menjadi orang yang berputus asa.

Namun demikian, ada beberapa hal yang tidak akan pernah bisa kita rubah dan kita tentukan. Singkatnya kita tidak mempunyai pilihan dalam hal itu. Kita tidak bisa merubah dari rahim mana kita dilahirkan, dalam keluarga yang bagaimana kita dididik dan dibesarkan. Menjadi laki-laki atau perempuan.
Kita tidak pernah diberi pilihan dalam hal itu.
Saat itu adalah suatu waktu dimana kita diwajibkan untuk mengikhlaskan, menerima dan bersykur dengan apa yang telah dianugrahkan kepada kita.
Sering sekali kita mengeluhkan sedikit hal dimana kita bukan sebagai penentu pilihan namun kita mengabaikan banyak hal dimana kita menjadi pemegang kendali atas apa yang kita ingin lakukan dan apa/siapa yang kita pilih. Kita lebih sering menyibukkan diri untuk merutuki hal-hal yang telah dipilihkan Tuhan untuk kita  dan tidak menaruh perhatian pada bagian hidup dimana kita harus memilih dengan sangat hati-hati. Bukan semata-mata mengambil hal-hal yang ingin kita lakukan dan kita miliki, tapi sesuatu hal/keadaan yang bisa mendukung kita menjadi pribadi-pribadi yang baik, berguna, memiliki masa depan dan tidak menjadi sampah bagi orang-orang di sekeliling kita.
Maka dari itu, marilah memilih dengan hati dan hati-hati-jika saat itu memang keadaan yang mewajibkan kita memilih.
Dan marilah mensyukuri tanpa pamrih segala hal dan keadaan yang telah Tuhan pilihkan untuk kita jalani. Dia selalu tahu kapasitas kita sebagai manusia. Dia senantiasa mengerti apa saja yang dapat menjadikan kita pribadi yang luar biasa.
Pilihlah yang terbaik.
Dan syukurilah apa yang telah dipilihkan.


Oktober, 2011

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Perpisahan

dia akan pergi. tanggal 7 april 2012 siapa?  belahan dari diriku. Aku sudah melihatnya sejak aku pertama kali lahir di dunia. dan sejak saat itu aku mengenalnya sebagai saudara-kakak-sahabat-musuh. di rumah sederhana dengan perabot seadanya, disanalah kami, aku dan dia menjalani masa kanak-kanak hingga remaja. di sebuah kamar yang tidak terlalu lebar, kami berbagi tempat untuk menyandarkan kelelahan, di halaman sempit di depan rumah, kami bercengkrama dengan irama angin yang indah. Aku tidak pernah dengan sadar untuk belajar mencintainya, tapi waktu dan keadaan mewajibkanku untuk tidak melupakan setiap detik kebersamaanku dengannya. iya, dia, yang paras cantiknya selalu membuat semua mata menatapnya. dia yang selalu meneguhkanku, meyakinkanku bahwa warna kulit gelapku ini membuatku tampak jauh lebih mengagumkan dari wajahnya yang seputih cahaya. Di mata ibu, dan saudaraku yang lain, dia adalah sosok gadis pemberontak, si pemberontak yang cantik, suaranya juga ...

Jalan-jalan Padang-Bukittinggi 1

Hari selasa, tanggal 29 Juli 2014 saya memulai perjalanan panjang menuju kota padang, Sumatera Barat dari kota Bengkulu. Sebenarnya perjalann dari dari Bengkulu menuju Padang melewati banyak sekali pemandangan gunung yang indah, tapi sayangnya hal itu tidak sempat diabadikan oleh penulis karena medan jalan yang berkelok kelok dan naik turun gunung membuat penulis mengalami mabuk kendaraan parah dan tidak bisa tertolong. AKhirnya dengan sisa-sisa tenaga di senja hari saat kami akan memasuki kota Bangko yang terletak di daerah Jambi, penulis hanya bisa mengabadikan matahari senja seperti gambar di samping.

DAMPAK BURUK DOSA

Dalam kitab az-zuhd, Abdullah bin ahmad menuturkan dari Muhammad bin sirin , “ disaat terlilit utang, ia menjadi risau, ia lalu berujar, ‘aku tahu kerisauan ini adalah sebab dosa yang kuperbuat sejak empat puluh tahun yang lalu. “ Perlu digarisbawahi bahwa kebanyakan orang salah paham tentang dosa, yaitu mereka tidak melihat akibatnya secara langsung. Terkadang akibat dosa itu terjadi di kemudian hari hingga mereka lupa dan mengira bahwa dosa tidaklah berakibat apa-apa. Seorang penyair mengatakan: Jika tembok tidak berdebu saat runtuhnya Maka, tak aka nada debu lagi setelah runtuhnya