Langsung ke konten utama

GUA MAKHLUK MARS DAN MASALAH PENDUDUK VENUS



Men are from mars, women are from venus (Jhon Gray, ph.d.)


Sering sekali, dalam sebuah hubungan antara laki-laki dan perempuan kita menjumpai masalah-masalah kecil yang menjadi besar hanya karena perbedaan pemahaman. Laki-laki cenderung tidak ingin tinggal diam saat perempuannya membicarakan masalah-masalah mereka, laki-laki selalu merasa harus melakukan sesuatu untuk setiap masalah yang diceritakan kepada mereka, dan dalam taraf ekstrim laki-laki akan merasa tertekan jika tidak dapat berbuat apa-apa untuk membantu. Namun sayangnya memberi solusi bukanlah satu perbuatan yang paling diinginkan perempuan dari laki-laki mereka. Sebenarnya,  perempuan tidak mempermasalahkan apakah laki-laki mereka bisa membantu atau tidak permasalahan yang mereka ceritakan,  karena satu hal yang sangat ingin mereka dapatkan dari laki-laki ketika mereka marah, bermasalah, kesal dengan satu hal, adalah didengarkan, mereka hanya ingin didengarkan dengan penuh perhatian karena dengan begitu, perempuan merasa dihargai. Bagi perempuan, bercerita kepada pasangan mereka merupakan sebuah cara “menyelesaikan” masalah sebelum masalah itu benar-benar bisa diselesaikannya sendiri. Dan hal inilah yang tidak banyak diketahui oleh laki-laki.

Seperti halnya laki-laki yang kadang tidak bisa memahami satu/banyak sisi dari perempuan, maka begitu pula sebaliknya. Perempuan sering merasa diabaikan ketika laki-laki mulai masuk ke dalam “gua” mereka. Adangkala memang laki-laki menarik diri dari perempuan yang mereka cintai dan tinggal untuk sementara waktu di “gua” mereka, makhluk mars ini juga membutuhkan ruang untuk diri mereka sendiri, satu ruang dimana mereka bisa menyenangkan diri, satu ruang dimana mereka bisa berkontemplasi dan tidak ingin diganggu oleh siapapun. satu ruang yang biasanya sulit mereka  jelaskan kepada pasangan yang merasa tersisihkan ketika mereka mulai masuk ke dalam ruangan “gua” tersebut. Kebanyakan perempuan tidak mengerti hal ini, mereka cenderung menganggap bahwa pasangan mereka sudah tidak mencintai mereka dan atau ada yang salah pada diri mereka ketika laki-laki mulai masuk ke “gua”. Padahal ketika laki-laki masuk ke “gua” mereka, hal itu bukan berarti mereka sudah tidak mencintai pasangan lagi, hanya saja mereka sedang memerlukan privasi untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai sebagai seorang “laki-laki” bukan suami, ayah, pacar, kekasih atau yang lainnya.
Dalam tahap ekstrim, Jika tidak ada usaha untuk saling mengerti dan menjelaskan antara kedua belah pihak, masalah “gua makhluk mars” ini akan menjadi bom waktu yang bisa meledak kapanpun dan tentu saja bisa menghancurkan hubungan.

Maka, komunikasikanlah semua permasalahan yang timbul baik itu yang berasal dari “makhluk mars” maupun yang timbul dari “penduduk venus”. Karena bisa jadi sebenarnya hal itu bukanlah sebuah masalah melainkan hanya kesalahpahaman belaka yang timbul akibat tidak saling tahu dan mengerti. Kadangkala percikan api dalam suatu hubungan memang timbul dari perbedaan bahasa antara keduanya. kepercayaan dan kesetiaan satu sama lain selalu diperlukan untuk memadamkannya.

Pour mon chéri, je t’aime toujours, tous le temps.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Perpisahan

dia akan pergi. tanggal 7 april 2012 siapa?  belahan dari diriku. Aku sudah melihatnya sejak aku pertama kali lahir di dunia. dan sejak saat itu aku mengenalnya sebagai saudara-kakak-sahabat-musuh. di rumah sederhana dengan perabot seadanya, disanalah kami, aku dan dia menjalani masa kanak-kanak hingga remaja. di sebuah kamar yang tidak terlalu lebar, kami berbagi tempat untuk menyandarkan kelelahan, di halaman sempit di depan rumah, kami bercengkrama dengan irama angin yang indah. Aku tidak pernah dengan sadar untuk belajar mencintainya, tapi waktu dan keadaan mewajibkanku untuk tidak melupakan setiap detik kebersamaanku dengannya. iya, dia, yang paras cantiknya selalu membuat semua mata menatapnya. dia yang selalu meneguhkanku, meyakinkanku bahwa warna kulit gelapku ini membuatku tampak jauh lebih mengagumkan dari wajahnya yang seputih cahaya. Di mata ibu, dan saudaraku yang lain, dia adalah sosok gadis pemberontak, si pemberontak yang cantik, suaranya juga ...

MEMOAR KEPO

Mungkin,  ada seseorang yang ingin sekali kamu lupakan,  yang begitu ingin kamu hapus selamanya dari bayangan,  tapi entah mengapa dan bagaimana dia selalu saja bisa menetap di ingatanmu. Seperti penghuni lama di memori otakmu. Kadang ia terlupakan dan tak terlihat , namun di momen momen tertentu ia tiba tiba datang tanpa diundang. Tanpa sengaja kamu ceritakan kembali, tanpa sadar kamu memutar lagi pita memori tentangnya. Iya,  memang tanpa rasa,  hanya sebagai pelengkap gelak tawa. Hanya sebagai buah bibir kisah yang sudah sudah. Atau,  sekali kali kamu masih bertanya apakah di hatinya namamu sudah benar benar tidak ada?. Sudahkah ia dapat melupakanmu dengan sempurna? Sudahkah ia sanggup tidak menyimpan sedikitpun kenangan tentang kalian?. Apakah benar tak ada lagi jejak yang tertinggal di hidupnya jika itu tentang dirimu?. Aih, mungkinkah lupa adalah sebentuk kemustahilan yang tidak pernah dapat terwujud?. Mungkinkah ketika kamu menertawakan tangisanmu...

Serba-Serbi Pernikahan

 Sebelumnya, saya banyak sekali mendapatkan pertanyaan tentang Pernikahan. Entah itu laki-laki, perempuan, tua (senior saya), muda (junior) dan juga teman-teman seumuran. Hal-hal yang selalu mereka tanyakan kepada saya sebenarnya tidak jauh beda, seperti : "apa yang membuatmu begitu yakin untuk menikah di usia muda?" atau " bagiamana rasanya menikah?", atau " nikah itu gimana siih?" dan pertanyaan-pertanyaan sejenis itu. Maka, agar saya tidak berulang kali menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama saya akan membagikan sedikit pengetahuan saya tentang pernikahan. Mengapa sedikit pengetahuan? karena umur pernikahan saya belum genap satu tahun, dan masih ada banyak hal yang belum saya ketahui tentang pernikahan itu sendiri. baiklah, silahkan disimak.