Langsung ke konten utama

Perbedaan tipis


Seringkali ada banyak hal berlawanan yang memiliki perbedaan tipis. Seperti percaya dan curiga, seperti terbuka dan tertutup, seperti bahagia dan sengsara, seperti cinta dan benci, seperti hitam dan putih. seperti..  perbedaan tipis yang membuat sebagian orang menjadi tersisihkan dan sebagian lagi menjadi diagungkan. seperti jujur dan bohong. seperti hari ini dan kemarin.

suatu hari mungkin kamu pernah sangat mempercayai orang lain, dan memberikan segala rahasiamu kepadanya, kamu sangat percaya sampai-sampai kamu takut dia akan mengatakannya pada orang lain, kamu sangat percaya, namun di sisi lain kamu dihantui rasa curiga bila dia diam-diam mengatakan semua rahasiamu pada orang lain. atau saat kamu mengatakan pada rekanmu " aku percaya, tapi aku takut kamu..... " . lihatlah betapa tipis perbedaan antara percaya dan curiga, betapa pendek jarak yang harus dilewati kata 'percaya' untuk sampai ke 'curiga' dan sebaliknya.

suatu ketika kamu melakukan kesalahan fatal yang membuatmu hanya memiliki dua pilihan, mengakuinya dan bertanggung jawab dengan resiko di cemooh dan dihukum, namun dengan itu kamu tidak menjadi pecundang dan selamat dari kebohongan, atau kamu berbohong dengan mengatakan tidak dan kamu akan merasa aman untuk sementara tapi selalu dibuntuti dengan rasa bersalah, tidak jujur. dua kata yang sama-sama mudah diucapkan dan seringkali diletakkan berdampingan itu, "iya atau tidak" nyatanya mengarah pada pembentukan dua karakter serius yang sama sekali berbeda, berbohong adalah pendidikan untuk menjadi pengecut, dan berkata jujur adalah edukasi untuk menjedai pemberani, bertanggung jawab.  

Seperti perbedaan tipis antara berdiri dan duduk, berhenti dan bergerak, sekarang dan kemarin. kamu mungkin sering menemukan orang-orang yang menyesal, orang-orang yang (merasa atau memang ) gagal sering sekali mengatakannya ".. seharusnya aku tidak berhenti disini, seharusnya aku terus bergerak.. seharusnya" dan seharusnya-seharusnya yang lain.Begitulah,  perbedaan yang tipis dalam banyak masalah-masalah berlawanan yang mempunyai dampak yang besar dalam kehidupan (sebagian/semua) manusia, juga merupakan sebuah dilema dan masalah yang sangat besar, saking tipisnya perbedaan itu, kita selalu saja dibuat bingung untuk menentukan apa yang sebaiknya kita lakukan, mana yang akan membawa kita kepada jalan kebenaran dan mana yang tidak seharusnya kita lakukan. 

jadi kawan, Perbedaan tipis sebenarnya adalah ujian, (;D) seperti banyak hal lain di dunia ini yang diturunkan tuhan yang juga disebut sebagai Ujian. Pengetahuan, pengalaman, pembelajaran,pergaulan yang tepat dan perenungan yang semakin banyak dan sering akan membantu kita untuk dapat melihat jurang besar dibalik perbedaan yang tipis itu, yang bisa membuat kita melihat jauh ke masa depan mana yang akan mendidik kita menjadi orang-orang pilihan dan mana yang akan menempatkan kita menjadi seorang pecundang.



#bukan apa-apa, hanya coretan biasa yang bukan apa-apa, mungkis kosong, -melompong

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Perpisahan

dia akan pergi. tanggal 7 april 2012 siapa?  belahan dari diriku. Aku sudah melihatnya sejak aku pertama kali lahir di dunia. dan sejak saat itu aku mengenalnya sebagai saudara-kakak-sahabat-musuh. di rumah sederhana dengan perabot seadanya, disanalah kami, aku dan dia menjalani masa kanak-kanak hingga remaja. di sebuah kamar yang tidak terlalu lebar, kami berbagi tempat untuk menyandarkan kelelahan, di halaman sempit di depan rumah, kami bercengkrama dengan irama angin yang indah. Aku tidak pernah dengan sadar untuk belajar mencintainya, tapi waktu dan keadaan mewajibkanku untuk tidak melupakan setiap detik kebersamaanku dengannya. iya, dia, yang paras cantiknya selalu membuat semua mata menatapnya. dia yang selalu meneguhkanku, meyakinkanku bahwa warna kulit gelapku ini membuatku tampak jauh lebih mengagumkan dari wajahnya yang seputih cahaya. Di mata ibu, dan saudaraku yang lain, dia adalah sosok gadis pemberontak, si pemberontak yang cantik, suaranya juga ...

MEMOAR KEPO

Mungkin,  ada seseorang yang ingin sekali kamu lupakan,  yang begitu ingin kamu hapus selamanya dari bayangan,  tapi entah mengapa dan bagaimana dia selalu saja bisa menetap di ingatanmu. Seperti penghuni lama di memori otakmu. Kadang ia terlupakan dan tak terlihat , namun di momen momen tertentu ia tiba tiba datang tanpa diundang. Tanpa sengaja kamu ceritakan kembali, tanpa sadar kamu memutar lagi pita memori tentangnya. Iya,  memang tanpa rasa,  hanya sebagai pelengkap gelak tawa. Hanya sebagai buah bibir kisah yang sudah sudah. Atau,  sekali kali kamu masih bertanya apakah di hatinya namamu sudah benar benar tidak ada?. Sudahkah ia dapat melupakanmu dengan sempurna? Sudahkah ia sanggup tidak menyimpan sedikitpun kenangan tentang kalian?. Apakah benar tak ada lagi jejak yang tertinggal di hidupnya jika itu tentang dirimu?. Aih, mungkinkah lupa adalah sebentuk kemustahilan yang tidak pernah dapat terwujud?. Mungkinkah ketika kamu menertawakan tangisanmu...

Serba-Serbi Pernikahan

 Sebelumnya, saya banyak sekali mendapatkan pertanyaan tentang Pernikahan. Entah itu laki-laki, perempuan, tua (senior saya), muda (junior) dan juga teman-teman seumuran. Hal-hal yang selalu mereka tanyakan kepada saya sebenarnya tidak jauh beda, seperti : "apa yang membuatmu begitu yakin untuk menikah di usia muda?" atau " bagiamana rasanya menikah?", atau " nikah itu gimana siih?" dan pertanyaan-pertanyaan sejenis itu. Maka, agar saya tidak berulang kali menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama saya akan membagikan sedikit pengetahuan saya tentang pernikahan. Mengapa sedikit pengetahuan? karena umur pernikahan saya belum genap satu tahun, dan masih ada banyak hal yang belum saya ketahui tentang pernikahan itu sendiri. baiklah, silahkan disimak.