Langsung ke konten utama

Kirim Cinta buat Ibu

Belum genap 30 hari sejak kepergiannya,tapi setiap saat aku selalu rindu untuk melihat senyumnya. lucu sekali, padahal hampir 6 tahun belakangan ini aku tidak selalu ada disampingnya. dalam satu tahun, paling tidak hanya ada satu atau dua bulan penuh (akumulasi) aku tinggal bersamanya. 


Jika aku pulang ke rumah ketika libur kuliah, maka ibu adalah orang yang pertama kali aku cari, dimanapun ibu saat itu, kapanpun aku pulang, entah pagi, entah siang, entah malam. aku terbiasa tidak meletakkan tasku sampai aku melihat seisi rumah dan memastikan keberadaannya. saat aku bangun tidur, aku terbiasa mendengar langkah kakinya dan sekedar suaranya dari dapur. saat aku beranjak tidur, aku terbiasa melihatnya berbaring di samping tempat tidurku. 
Aku sudah begitu terbiasa meminta doa padanya disetiap hal penting yang akan aku kerjakan, aku terbiasa menceritakan padanya keberhasilan-keberhasilan kecilku padanya, dalam bentuk apapun itu. aku suka melihatnya bangga padaku, aku selalu ingin membuatnya tidak pernah menyesal karena melahirkanku. dia motivasi terbesar dalam hidupku, aku percaya kalau ridlonya adalah ridho Tuhanku.

Kini semua sudah jauh berbeda, kala aku pulang, kapanpun itu, tak akan kudapati sekedar bayangnya disana, dia sudah pergi, malaikat yang dikirim Allah untuk menjagaku itu sudah kembali, sudah pulang kepada-Nya, sudah berbahagia di sisi-Nya. (amiin)

maka kala kangen ini menyerangku tanpa permisi, hanya Doa yang bisa kuucap untuk bahagianya disana, semoga Ibu tak pernah menyesal menjagaku, tak pernah menyesal memiliku, tak pernah menyesal mencintaiku.

Luv u mum ;-*

penghujung ramadhan 1433 H


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Perpisahan

dia akan pergi. tanggal 7 april 2012 siapa?  belahan dari diriku. Aku sudah melihatnya sejak aku pertama kali lahir di dunia. dan sejak saat itu aku mengenalnya sebagai saudara-kakak-sahabat-musuh. di rumah sederhana dengan perabot seadanya, disanalah kami, aku dan dia menjalani masa kanak-kanak hingga remaja. di sebuah kamar yang tidak terlalu lebar, kami berbagi tempat untuk menyandarkan kelelahan, di halaman sempit di depan rumah, kami bercengkrama dengan irama angin yang indah. Aku tidak pernah dengan sadar untuk belajar mencintainya, tapi waktu dan keadaan mewajibkanku untuk tidak melupakan setiap detik kebersamaanku dengannya. iya, dia, yang paras cantiknya selalu membuat semua mata menatapnya. dia yang selalu meneguhkanku, meyakinkanku bahwa warna kulit gelapku ini membuatku tampak jauh lebih mengagumkan dari wajahnya yang seputih cahaya. Di mata ibu, dan saudaraku yang lain, dia adalah sosok gadis pemberontak, si pemberontak yang cantik, suaranya juga ...

Jalan-jalan Padang-Bukittinggi 1

Hari selasa, tanggal 29 Juli 2014 saya memulai perjalanan panjang menuju kota padang, Sumatera Barat dari kota Bengkulu. Sebenarnya perjalann dari dari Bengkulu menuju Padang melewati banyak sekali pemandangan gunung yang indah, tapi sayangnya hal itu tidak sempat diabadikan oleh penulis karena medan jalan yang berkelok kelok dan naik turun gunung membuat penulis mengalami mabuk kendaraan parah dan tidak bisa tertolong. AKhirnya dengan sisa-sisa tenaga di senja hari saat kami akan memasuki kota Bangko yang terletak di daerah Jambi, penulis hanya bisa mengabadikan matahari senja seperti gambar di samping.

DAMPAK BURUK DOSA

Dalam kitab az-zuhd, Abdullah bin ahmad menuturkan dari Muhammad bin sirin , “ disaat terlilit utang, ia menjadi risau, ia lalu berujar, ‘aku tahu kerisauan ini adalah sebab dosa yang kuperbuat sejak empat puluh tahun yang lalu. “ Perlu digarisbawahi bahwa kebanyakan orang salah paham tentang dosa, yaitu mereka tidak melihat akibatnya secara langsung. Terkadang akibat dosa itu terjadi di kemudian hari hingga mereka lupa dan mengira bahwa dosa tidaklah berakibat apa-apa. Seorang penyair mengatakan: Jika tembok tidak berdebu saat runtuhnya Maka, tak aka nada debu lagi setelah runtuhnya