Langsung ke konten utama

Paku

Paku
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk 
mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan 
mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang 
setiap kali dia marah ...


Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia
marah ... Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa 
mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia 
memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia 
mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya 
bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke 
pagar. "Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah 
lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti 
sebelumnya. "Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu 
meninggalkan bekas seperti lubang ini ... di hati orang lain.

Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu ... 
Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada ... 
dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik ..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Perpisahan

dia akan pergi. tanggal 7 april 2012 siapa?  belahan dari diriku. Aku sudah melihatnya sejak aku pertama kali lahir di dunia. dan sejak saat itu aku mengenalnya sebagai saudara-kakak-sahabat-musuh. di rumah sederhana dengan perabot seadanya, disanalah kami, aku dan dia menjalani masa kanak-kanak hingga remaja. di sebuah kamar yang tidak terlalu lebar, kami berbagi tempat untuk menyandarkan kelelahan, di halaman sempit di depan rumah, kami bercengkrama dengan irama angin yang indah. Aku tidak pernah dengan sadar untuk belajar mencintainya, tapi waktu dan keadaan mewajibkanku untuk tidak melupakan setiap detik kebersamaanku dengannya. iya, dia, yang paras cantiknya selalu membuat semua mata menatapnya. dia yang selalu meneguhkanku, meyakinkanku bahwa warna kulit gelapku ini membuatku tampak jauh lebih mengagumkan dari wajahnya yang seputih cahaya. Di mata ibu, dan saudaraku yang lain, dia adalah sosok gadis pemberontak, si pemberontak yang cantik, suaranya juga ...

Serba-Serbi Pernikahan

 Sebelumnya, saya banyak sekali mendapatkan pertanyaan tentang Pernikahan. Entah itu laki-laki, perempuan, tua (senior saya), muda (junior) dan juga teman-teman seumuran. Hal-hal yang selalu mereka tanyakan kepada saya sebenarnya tidak jauh beda, seperti : "apa yang membuatmu begitu yakin untuk menikah di usia muda?" atau " bagiamana rasanya menikah?", atau " nikah itu gimana siih?" dan pertanyaan-pertanyaan sejenis itu. Maka, agar saya tidak berulang kali menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama saya akan membagikan sedikit pengetahuan saya tentang pernikahan. Mengapa sedikit pengetahuan? karena umur pernikahan saya belum genap satu tahun, dan masih ada banyak hal yang belum saya ketahui tentang pernikahan itu sendiri. baiklah, silahkan disimak.

Writing about nothing

There is somebody who don't like to  ask do something twice. This people know what and when he will do it perfectly. He just want to listen himself. Yeah, i can not always follow the rule. I just like follow which one i like. If i agree, i do it. But if i'm not so i don't. So, i wanna follow my intuition. I have such a huge dream. I will fight till the end for make it happend. I don't know the word "give up". What i know is just if you think you can, you can. In the middle of night, i think a lot. Why i can not wake up in the early morning and praying with faith. I am confused. I am struggling with this habbit. Then i remember something, maybe i have many sins . So this cruel flows in my bloods. Finally, i feel bored if i do the same thing for many time.