Langsung ke konten utama

when you choose her

" kamu selalu saja membuatku menangis!!"
" bukannya kamu memang cengeng?"
" aaaaah, penyebabnya itu kamu!! yang selalu menjengkelkan"
" perasaanmu saja yang terlalu sering mengasah kejengkelan sehingga dia menjadi tajam"
" kenapa harus selalu perempuan itu?!! "
" siapa? "
" Al.."

" oh, memangnya kenapa?"
" kamu membuangku dan memasukkannya, kejam sekali.."
" kamu sudah setuju tempo hari, kamu bilang..'iya, tidak apa-apa'"
" tapi aku tidak tahu kalau dia yang harus jadi penggantinyaaaaa!! memangnya tidak ada orang laiiin?"
" jangan berteriak, nanti kamu terlihat galak."
" aku tidak peduli!"
" bagaimana kamu bisa peduli pada orang lain jika pada dirimu sendiri kamu tidak peduli.."
" keterlaluan!!"
" sudahlah, kamu tidak haus?"
" kenapa harus peduli?"
" tidak haus ya.."
" ganti saja dengan orang lain!"
" apa maksudnya?"
" jangan masukkan si Al.. kenapa tidak kamu buatkan dia proyek sendiri saja, seperti yang lainnya"
" urusanku, kamu tidak harus ikut campur"
"oh, meski aku mengancam?"
" meski kamu memohon"
" bagaimana kalau aku bunuh diri"
" hahaha.. mustahil, dunia bagi orang sepertimu terlalu sayang untuk ditinggalkan.."
" tertawa, bisa-bisanya kamu menertawakanku di saat sepert ini"
" jangan aneh-aneh, nanti aku khawatir.."
"oh, begitu saja.. "
" hemm."
" jadi tidak bisa diganti ya?"
" tidak bisa."
" tega sekali.."
" biasa saja.."
" baiklah, meski aku menangis darah?"
" aku akan membawamu ke dokter.."
"oh, aku terharu.."
"sudah selesai? aku mau pergi.."
" pergi dengan siapa?"
" siapa saja,"
" dengan si Al.."
" tidak"
" tidak salah kan.."
" terserahlah kamu bilang apa, aku pergi dulu Asslamualaikum.."
"...."

kamu pergi menjauh, meninggalkan aku yang masih menatap punggungmu disini, sendiri. tiba-tiba aku ingin tertawa, menertawaimu yang lebih memilihnya dari pada aku, terimakasih. rasa sakit ini manis sekali.

malang, oktober 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Perpisahan

dia akan pergi. tanggal 7 april 2012 siapa?  belahan dari diriku. Aku sudah melihatnya sejak aku pertama kali lahir di dunia. dan sejak saat itu aku mengenalnya sebagai saudara-kakak-sahabat-musuh. di rumah sederhana dengan perabot seadanya, disanalah kami, aku dan dia menjalani masa kanak-kanak hingga remaja. di sebuah kamar yang tidak terlalu lebar, kami berbagi tempat untuk menyandarkan kelelahan, di halaman sempit di depan rumah, kami bercengkrama dengan irama angin yang indah. Aku tidak pernah dengan sadar untuk belajar mencintainya, tapi waktu dan keadaan mewajibkanku untuk tidak melupakan setiap detik kebersamaanku dengannya. iya, dia, yang paras cantiknya selalu membuat semua mata menatapnya. dia yang selalu meneguhkanku, meyakinkanku bahwa warna kulit gelapku ini membuatku tampak jauh lebih mengagumkan dari wajahnya yang seputih cahaya. Di mata ibu, dan saudaraku yang lain, dia adalah sosok gadis pemberontak, si pemberontak yang cantik, suaranya juga ...

MEMOAR KEPO

Mungkin,  ada seseorang yang ingin sekali kamu lupakan,  yang begitu ingin kamu hapus selamanya dari bayangan,  tapi entah mengapa dan bagaimana dia selalu saja bisa menetap di ingatanmu. Seperti penghuni lama di memori otakmu. Kadang ia terlupakan dan tak terlihat , namun di momen momen tertentu ia tiba tiba datang tanpa diundang. Tanpa sengaja kamu ceritakan kembali, tanpa sadar kamu memutar lagi pita memori tentangnya. Iya,  memang tanpa rasa,  hanya sebagai pelengkap gelak tawa. Hanya sebagai buah bibir kisah yang sudah sudah. Atau,  sekali kali kamu masih bertanya apakah di hatinya namamu sudah benar benar tidak ada?. Sudahkah ia dapat melupakanmu dengan sempurna? Sudahkah ia sanggup tidak menyimpan sedikitpun kenangan tentang kalian?. Apakah benar tak ada lagi jejak yang tertinggal di hidupnya jika itu tentang dirimu?. Aih, mungkinkah lupa adalah sebentuk kemustahilan yang tidak pernah dapat terwujud?. Mungkinkah ketika kamu menertawakan tangisanmu...

Serba-Serbi Pernikahan

 Sebelumnya, saya banyak sekali mendapatkan pertanyaan tentang Pernikahan. Entah itu laki-laki, perempuan, tua (senior saya), muda (junior) dan juga teman-teman seumuran. Hal-hal yang selalu mereka tanyakan kepada saya sebenarnya tidak jauh beda, seperti : "apa yang membuatmu begitu yakin untuk menikah di usia muda?" atau " bagiamana rasanya menikah?", atau " nikah itu gimana siih?" dan pertanyaan-pertanyaan sejenis itu. Maka, agar saya tidak berulang kali menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama saya akan membagikan sedikit pengetahuan saya tentang pernikahan. Mengapa sedikit pengetahuan? karena umur pernikahan saya belum genap satu tahun, dan masih ada banyak hal yang belum saya ketahui tentang pernikahan itu sendiri. baiklah, silahkan disimak.