Langsung ke konten utama

Bukittinggi 4 : Lobang jepang

Berkunjung ke Bukittinggi tidak lengkap rasanya jika belum mengunjungi wisata sejarah yang satu ini. Terletak di taman Panorama di pusat kota Bukittinggi dan berdampingan dengan ngarai sianok, membuat objek sejarah Lobang Jepang menjadi salah satu tempat tujuan wisata favorit di Bukittinggi. 

Untuk masuk kesana anda hanya perlu membayar tiket seharga 8000 rupiah per orang dewasa dan 5000 rupiah untuk anak-anak di bawah 12 th. Lobang jepang atau Goa jepang merupakan terowongan bawah tanah dengan panjang  1,5 KM yang membentang di bawah kota Bukittinggi. 

Terowongan ini memiliki setidaknya 20 cabang lorong yang setiap cabang dulunya memiliki fungsi masing-masing. Mulai dari ruang penyimpanan senjata, ruang makan tentara jepang, barak militer, penjara bagi para romusa yang pada waktu itu didatangkan dari jawa dan sulawesi, serta terowongan darurat yang digunakan untuk melarikan diri bagi tentara Jepang jika Goa tersebut ditemukan oleh Belanda. Uniknya, jalan keluar dari terowongan itu mengarah tepat ke jurang di ngarai Sianok, hal ini memberi kesan bahwa orang-orang jepang lebih memilih bunuh diri dengan terjun ke jurang sianok daripada tertangkap oleh pasukan musuh pada masa itu.
pintu keluar darurat

Tidak ada yang tahu pasti tentang sejarah lobang Jepang ini, para ahli memperkirakan terowongan ini dibangun pada tahun 1942 sebagai bungker pertahanan rahasia tentara Jepang saat Perang Dunia II dan perang asia raya sedang berlangsung. Goa Jepang ini ditemukan pada tahun 1946 oleh pemerintah bukittinggi dengan keadaan yang sangat menyeramkan karena banyaknya tulang belulang manusia yang berserakan disana.


Daya tarik utama dari objek wisata ini memang terletak pada kemisteriusan sejarahnya. Maka menurut saya tidak akan lengkap dan menarik ketika kita berkunjung kesana tanpa ditemani oleh pemandu wisata, karena disana tidak ada papan informasi mengenai sejarah Goa Jepang yang lazim kita temui jika mengunjungi situs-situs wisata sejarah.
Pintu masuk area lobang jepang

Keindahan ngarai sianok juga menjadi pelengkap daya tarik dari objek wisata sejarah ini, apalagi sekarang juga telah dibangun jembatan yang menghubungkan antara taman panorama dan pasar bawah yang berada di ujung ngarai sianok. Bentuknya sebelas dua belas dengan tembok besar cina :D.
'tembok cina' KW 12 terlihat dari taman panorama


Tak jauh dari Lobang Jepang juga terdapat monumen Jam Gadang yang menjadi ikon kota Bukittinggi, jangan lupa untuk menyempatkan diri mampir kesana. Selain dapat melihat langsung Jam Gadang yang terkenal itu, anda juga dapat memuaskan hasrat belanja anda di pasar tradisional maupun mall modern yang berada di area Jam Gadang. 

Jika anda memilih untuk berbelanja di Pasar tradisional maka pastikan anda memiliki kemampuan tawar menawar yang mumpuni karena jika tidak, anda akan mendapatkan barang biasa dengan harga hingga lima kali lipat. waspadalah.

bagi anda yang ingin mendapatkan tips dan trik berbelanja di pasar sekitar jam gadang, jangan lupa untuk membaca catatan perjalanan saya selanjutnya. :D

Au revoir !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Perpisahan

dia akan pergi. tanggal 7 april 2012 siapa?  belahan dari diriku. Aku sudah melihatnya sejak aku pertama kali lahir di dunia. dan sejak saat itu aku mengenalnya sebagai saudara-kakak-sahabat-musuh. di rumah sederhana dengan perabot seadanya, disanalah kami, aku dan dia menjalani masa kanak-kanak hingga remaja. di sebuah kamar yang tidak terlalu lebar, kami berbagi tempat untuk menyandarkan kelelahan, di halaman sempit di depan rumah, kami bercengkrama dengan irama angin yang indah. Aku tidak pernah dengan sadar untuk belajar mencintainya, tapi waktu dan keadaan mewajibkanku untuk tidak melupakan setiap detik kebersamaanku dengannya. iya, dia, yang paras cantiknya selalu membuat semua mata menatapnya. dia yang selalu meneguhkanku, meyakinkanku bahwa warna kulit gelapku ini membuatku tampak jauh lebih mengagumkan dari wajahnya yang seputih cahaya. Di mata ibu, dan saudaraku yang lain, dia adalah sosok gadis pemberontak, si pemberontak yang cantik, suaranya juga ...

Jalan-jalan Padang-Bukittinggi 1

Hari selasa, tanggal 29 Juli 2014 saya memulai perjalanan panjang menuju kota padang, Sumatera Barat dari kota Bengkulu. Sebenarnya perjalann dari dari Bengkulu menuju Padang melewati banyak sekali pemandangan gunung yang indah, tapi sayangnya hal itu tidak sempat diabadikan oleh penulis karena medan jalan yang berkelok kelok dan naik turun gunung membuat penulis mengalami mabuk kendaraan parah dan tidak bisa tertolong. AKhirnya dengan sisa-sisa tenaga di senja hari saat kami akan memasuki kota Bangko yang terletak di daerah Jambi, penulis hanya bisa mengabadikan matahari senja seperti gambar di samping.

DAMPAK BURUK DOSA

Dalam kitab az-zuhd, Abdullah bin ahmad menuturkan dari Muhammad bin sirin , “ disaat terlilit utang, ia menjadi risau, ia lalu berujar, ‘aku tahu kerisauan ini adalah sebab dosa yang kuperbuat sejak empat puluh tahun yang lalu. “ Perlu digarisbawahi bahwa kebanyakan orang salah paham tentang dosa, yaitu mereka tidak melihat akibatnya secara langsung. Terkadang akibat dosa itu terjadi di kemudian hari hingga mereka lupa dan mengira bahwa dosa tidaklah berakibat apa-apa. Seorang penyair mengatakan: Jika tembok tidak berdebu saat runtuhnya Maka, tak aka nada debu lagi setelah runtuhnya