Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Pulang

Secangkir kopi pagi hari hitam pekat isyaratkan senyap manis kenangan dalam pahit yang menyayat melambungkan angan yang terpenjara sepi pada ramai elegi Rindu, masihkah menyimpan arti? kala Irama angin mamiri lebih menarik hati hanya ada hampa yang menjelma tawa dalam kering jiwa yang kian sibuk mengembara Secangkir kopi di senja temaram menguarkan harum rindu pada pelataran rumah tua di tepi jalan pun pada perempuan berhati pualam yang terkubur dalam tanah keabadian kemanapun jejak kaki melangkah ada hati yang terpaut nama nun jauh di dasar cangkir kopi pertama ampas kerinduan yang menggamang menjelma bayangan menggantungkan harapan pulang