Secangkir kopi pagi hari
hitam pekat isyaratkan senyap
manis kenangan dalam pahit yang menyayat
melambungkan angan yang terpenjara
sepi
pada ramai elegi
Rindu, masihkah menyimpan arti?
kala Irama angin mamiri lebih menarik hati
hanya ada hampa yang menjelma tawa
dalam kering jiwa yang kian sibuk mengembara
Secangkir kopi di senja temaram
menguarkan harum rindu pada pelataran
rumah tua di tepi jalan
pun pada perempuan berhati pualam
yang terkubur dalam tanah keabadian
kemanapun jejak kaki melangkah
ada hati yang terpaut nama
nun jauh di dasar cangkir kopi pertama
ampas kerinduan yang menggamang
menjelma bayangan
menggantungkan harapan
pulang
hitam pekat isyaratkan senyap
manis kenangan dalam pahit yang menyayat
melambungkan angan yang terpenjara
sepi
pada ramai elegi
Rindu, masihkah menyimpan arti?
kala Irama angin mamiri lebih menarik hati
hanya ada hampa yang menjelma tawa
dalam kering jiwa yang kian sibuk mengembara
Secangkir kopi di senja temaram
menguarkan harum rindu pada pelataran
rumah tua di tepi jalan
pun pada perempuan berhati pualam
yang terkubur dalam tanah keabadian
kemanapun jejak kaki melangkah
ada hati yang terpaut nama
nun jauh di dasar cangkir kopi pertama
ampas kerinduan yang menggamang
menjelma bayangan
menggantungkan harapan
pulang
Komentar
Posting Komentar