Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Terjebak dalam Kotak

 Rutinitas ini membunuhku  Apa yang sebenarnya terjadi padaku? aku terjebak di dalam kotak Dengan ranjang empuk dan sebotol anggur Tak pernah habis meski berkali-kali terminum Aku terjebak di dalam kotak dimana tanpa berdiri, aku mendapatkan segala hal tanpa kuusahakan tak ada lagi tanjakan hanya jalan datar dengan kesenangan Aku terjebak dalam kotak kunikmati dengan barisan sajak dinding-dinding berlapis emas dan perak terlihat menawan, namun tak berbeda dari sebuah barak Aku terjebak dalam kotak tembok yang kubangun dengan jerih payah lantai yang kusemen dengan keterasingan pintu yang kukunci tanpa gembok atap yang kutinggikan dengan kesombongan Kini aku terdampar dalam kotak jauh dari kebisingan dan omong kosong mencoba merangkai bahagia dengan tirai kelambu menenun cinta dari benang lusuh bengkulu, selasa 24 februari 2015

Satu Purnama II

  Reyna masih terpaku pada katalog produk fashion terbaru yang akan diluncurkan oleh perusahaannya besok pagi. Katalog itu akan diluncurkan bersamaan dengan pembukaan outlet baru mereka yang berlabel THE NEXT, di salah satu kawasan perbelanjaan modern di Bekasi.  Perempuan yang masih lajang di umurnya yang sudah memasuki pertengahan kepala tiga itu tidak benar-benar mencermati katalog di depannya. Ia hanya membolak-baliknya dengan fikiran kosong. Pertemuan tiba-tiba dengan Alvin sore kemarin, membuatnya kehilangan konsentrasi. Lelaki yang ia kira, sudah ia lupakan ternyata masih saja memiliki jejak yang tertinggal di hatinya.         Mungkin, lelaki itulah jawaban dari semua keraguannya pada pria-pria yang silih berganti datang mendekatinya. Mungkin, cinta masa lalu yang ia anggap sudah tidak ada itulah yang selama ini menjadi pemberat langkahnya untuk melengkapi separuh agama.         Reyna menghela nafas panjang, ia...