Langsung ke konten utama

MEMOAR KEPO

Mungkin,  ada seseorang yang ingin sekali kamu lupakan,  yang begitu ingin kamu hapus selamanya dari bayangan,  tapi entah mengapa dan bagaimana dia selalu saja bisa menetap di ingatanmu. Seperti penghuni lama di memori otakmu. Kadang ia terlupakan dan tak terlihat , namun di momen momen tertentu ia tiba tiba datang tanpa diundang.
Tanpa sengaja kamu ceritakan kembali, tanpa sadar kamu memutar lagi pita memori tentangnya. Iya,  memang tanpa rasa,  hanya sebagai pelengkap gelak tawa. Hanya sebagai buah bibir kisah yang sudah sudah.

Atau,  sekali kali kamu masih bertanya apakah di hatinya namamu sudah benar benar tidak ada?. Sudahkah ia dapat melupakanmu dengan sempurna? Sudahkah ia sanggup tidak menyimpan sedikitpun kenangan tentang kalian?. Apakah benar tak ada lagi jejak yang tertinggal di hidupnya jika itu tentang dirimu?.

Aih, mungkinkah lupa adalah sebentuk kemustahilan yang tidak pernah dapat terwujud?. Mungkinkah ketika kamu menertawakan tangisanmu tempo dulu, sudah tak ada lagi rindu yang mengganggu?. Atau diam diam,  walau sesaat,  meski sejenak,  kamu pernah merasakan kehadiran rindu yang senyap ?.

Mungkin kamu pernah lupa,  tapi pada hakikatnya kamu hanya pura pura lupa. Tidak ada yang sungguh sungguh dapat terlupakan. Tulisan di bukumu,  selalu meninggalkan bekas debu. Selalu ada yang tertinggal dari sebuah coretan. Entah itu garisnya,  entah itu nodanya,  entah itu goresan penannya.

Semua hal yang telah kamu lalui sendiri, semua detik yang mungkin pernah kamu habiskan di sisinya mungkin telah berlalu. Tapi ia abadi,  tetap seperti itu,  tak dapat diulang,  tak sanggup untuk dihilangkan dari alur waktu masa silam.

Mungkin ada penyesalan yang tanpa terasa bergelayut manja di relung jiwa. Mungkin ada kepedihan yang menghantuimu dalam lelap tidurmu. Mungkin ada keletihan yang memelukmu dari masa lalu. Mungkin itu semua memang harus ada, memang harus begitusebagai pengingat, semacam alarm kehidupan agar kamu tak lagi terjatuh seperti itu. Supaya kamu menjadi pribadi yang dapat lebih mensyukuri hidupmu saat ini. Kehidupan yang kau dapatkan dengan perjalanan panjang yang tak ingin lagi kau ulang. Perjalanan yang basah oleh air mata dan luka. Perjalanan yang membawamu sampai disini, di tempat ini,  dipelukan orang yang tak hanya kau cintai,  tapi juga mencintaimu sepenuh jiwa dan hati.

Komentar

  1. tulisan dibuku memang selalu meninggalkan debu jika lama tak terbuka dan tak tersentuh. entah itu garisnya, nodanya, bahkan goresan penanya..hehe

    bagaimana jika buku itu terbakar?:-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika buku itu terbakar maka yang tertinggal hanya abunyab :D hehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Perpisahan

dia akan pergi. tanggal 7 april 2012 siapa?  belahan dari diriku. Aku sudah melihatnya sejak aku pertama kali lahir di dunia. dan sejak saat itu aku mengenalnya sebagai saudara-kakak-sahabat-musuh. di rumah sederhana dengan perabot seadanya, disanalah kami, aku dan dia menjalani masa kanak-kanak hingga remaja. di sebuah kamar yang tidak terlalu lebar, kami berbagi tempat untuk menyandarkan kelelahan, di halaman sempit di depan rumah, kami bercengkrama dengan irama angin yang indah. Aku tidak pernah dengan sadar untuk belajar mencintainya, tapi waktu dan keadaan mewajibkanku untuk tidak melupakan setiap detik kebersamaanku dengannya. iya, dia, yang paras cantiknya selalu membuat semua mata menatapnya. dia yang selalu meneguhkanku, meyakinkanku bahwa warna kulit gelapku ini membuatku tampak jauh lebih mengagumkan dari wajahnya yang seputih cahaya. Di mata ibu, dan saudaraku yang lain, dia adalah sosok gadis pemberontak, si pemberontak yang cantik, suaranya juga ...

Serba-Serbi Pernikahan

 Sebelumnya, saya banyak sekali mendapatkan pertanyaan tentang Pernikahan. Entah itu laki-laki, perempuan, tua (senior saya), muda (junior) dan juga teman-teman seumuran. Hal-hal yang selalu mereka tanyakan kepada saya sebenarnya tidak jauh beda, seperti : "apa yang membuatmu begitu yakin untuk menikah di usia muda?" atau " bagiamana rasanya menikah?", atau " nikah itu gimana siih?" dan pertanyaan-pertanyaan sejenis itu. Maka, agar saya tidak berulang kali menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama saya akan membagikan sedikit pengetahuan saya tentang pernikahan. Mengapa sedikit pengetahuan? karena umur pernikahan saya belum genap satu tahun, dan masih ada banyak hal yang belum saya ketahui tentang pernikahan itu sendiri. baiklah, silahkan disimak.