Langsung ke konten utama

Perjuangan

Sayang, kamu dibesarkan dalam air yang tenang
Kamu tumbuh dalam kedamaian
Kamu besar sebagai pria periang

Tapi sayang, dunia tidak setenang rumahmu
Masalah tidak sedamai pelukan ibumu
Kehidupan tidak selamanya memberi kita kesenangan

Ada yang harus diperjuangkan,
Kamu tidak bisa terus hidup dalam keputus asaan
Menerima semua dengan kerelaan
Mengaku kalah tanpa mengangkat pedang!

Aku tidak bisa berdiam diri
Pun aku tak mampu melihatmu seperti orang mati
Hiduplah demi kebahagiaanmu sendiri
Bukan agar orang lain melihatmu bahagia
Bukan agar keluargamu merasa kamu bahagia

Jangan sampai ada sesal yang terulang
Karena kelemahanmu untuk melawan
Karena keputusasaanmu untuk berjuang

Kamu masih begitu muda
Jalan di depanmu masih membentang
Luas membelah angkasa
Jika kamu tidak mau melangkah
Aku takut kamu akan menyesalinya

Berusahalah, cobalah!
Jika orang lain mampu, kenapa kamu tidak?!
Penyakit hanya ada dalam kecemasanmu saja!
Singkirkan!
Kamu punya pilihan!

Kamu mampu jika kamu mau!!
Berhentilah sembunyi di ketiak ayahmu!
Keluarlah sebagai lelaki
Kamu bukan anak anak lagi.

Aku mencintaimu,
Ini caraku menghidupkan lagi cahayamu
Kamu bukan boneka tanpa rasa
Kamu bukan wayang yang hanya bisa menerima peran

Hiduplah hari ini
Hiduplah saat ini
Jangan hidup untuk mengulang masa lalu
Jangan hidup hanya untuk mengkhawatirkan masa depanmu

Berjuanglah!
Tidak ada salahnya mencoba!
Tuhan selalu menyuruh manusia berusaha.
Berikan semua yang kau punya!

Kalah bukan akhir segalanya.
Tapi menyerah ialah kematian yang sesungguhnya.

Tuhan melihat usaha kita
Tuhan menguji kita dengan caraNya
Ia Maha tahu kelemahan
Ia ingin kita lebih kuat dari sekarang

Kebahagiaan di masa lalumu
Tinggalkan di belakang
Sambut kebahagiaan yang baru.
Kamu mampu menjadi ayah
Jangan biarkan jiwamu tertahan dalam sifat kekanakan

Kamu mampu
Bisikkan itu dalam doamu
Kamu mampu
Teriakkan itu pada hatimu
Kamu mampu dan kamu mau
Ulangi itu di dalam rasa kerdil di lubuk rindumu

Lepaskan beban
Tutup telingamu
Jangan biarkan orang lain menilai usahamu
Hanya kamu
Ada aku
Selalu berdiri dengan kepercayaan penuh
Kepadamu
Kalau kamu mampu
Kamu mampu
Kamu mampu!

Berdirilah di atas kaki mu sendiri
Berjuanglah di atas tekadmu

Kokohlah seperti karang
Jangan lembut seperti buih di lautan

Maafkan kesalahanmu
Lupakan sesalmu

Jadilah kamu yang baru!
Jangan menafikkan Tuhan
Jangan mengharamkan keajaiban!

Tuhan kita Satu
Tidak pernah memberi Janji Palsu

Bengkulu, 11 april 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monolog Perpisahan

dia akan pergi. tanggal 7 april 2012 siapa?  belahan dari diriku. Aku sudah melihatnya sejak aku pertama kali lahir di dunia. dan sejak saat itu aku mengenalnya sebagai saudara-kakak-sahabat-musuh. di rumah sederhana dengan perabot seadanya, disanalah kami, aku dan dia menjalani masa kanak-kanak hingga remaja. di sebuah kamar yang tidak terlalu lebar, kami berbagi tempat untuk menyandarkan kelelahan, di halaman sempit di depan rumah, kami bercengkrama dengan irama angin yang indah. Aku tidak pernah dengan sadar untuk belajar mencintainya, tapi waktu dan keadaan mewajibkanku untuk tidak melupakan setiap detik kebersamaanku dengannya. iya, dia, yang paras cantiknya selalu membuat semua mata menatapnya. dia yang selalu meneguhkanku, meyakinkanku bahwa warna kulit gelapku ini membuatku tampak jauh lebih mengagumkan dari wajahnya yang seputih cahaya. Di mata ibu, dan saudaraku yang lain, dia adalah sosok gadis pemberontak, si pemberontak yang cantik, suaranya juga ...

Serba-Serbi Pernikahan

 Sebelumnya, saya banyak sekali mendapatkan pertanyaan tentang Pernikahan. Entah itu laki-laki, perempuan, tua (senior saya), muda (junior) dan juga teman-teman seumuran. Hal-hal yang selalu mereka tanyakan kepada saya sebenarnya tidak jauh beda, seperti : "apa yang membuatmu begitu yakin untuk menikah di usia muda?" atau " bagiamana rasanya menikah?", atau " nikah itu gimana siih?" dan pertanyaan-pertanyaan sejenis itu. Maka, agar saya tidak berulang kali menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama saya akan membagikan sedikit pengetahuan saya tentang pernikahan. Mengapa sedikit pengetahuan? karena umur pernikahan saya belum genap satu tahun, dan masih ada banyak hal yang belum saya ketahui tentang pernikahan itu sendiri. baiklah, silahkan disimak.

DAMPAK BURUK DOSA

Dalam kitab az-zuhd, Abdullah bin ahmad menuturkan dari Muhammad bin sirin , “ disaat terlilit utang, ia menjadi risau, ia lalu berujar, ‘aku tahu kerisauan ini adalah sebab dosa yang kuperbuat sejak empat puluh tahun yang lalu. “ Perlu digarisbawahi bahwa kebanyakan orang salah paham tentang dosa, yaitu mereka tidak melihat akibatnya secara langsung. Terkadang akibat dosa itu terjadi di kemudian hari hingga mereka lupa dan mengira bahwa dosa tidaklah berakibat apa-apa. Seorang penyair mengatakan: Jika tembok tidak berdebu saat runtuhnya Maka, tak aka nada debu lagi setelah runtuhnya