Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Menyerah

Mungkin bagimu Pernikahan ini hanya sebagai pemenuh egomu Asal kamu senang Asal orangtuamu menang Mungkin bagimu Aku hanya pendamping sepimu Pelepas status lajang sosialmu Aku tak tahu

RAHASIA

Senyum mu menjelma rahasia Yang kian hari semakin sulit terbaca Bahagiamu mengandung misteri Tawa manismu berisi elegi Bibirmu Kecup lembut itu Aku merasa hatimu tengah mencari Adakah getar rasa Kala dengan sengaja pagutan itu tercipta Pelukmu, sehangat selimut senja Tapi entah memang benar buatku saja Entah tidak adakah bayang wanita disana Misterimu seperti labirin waktu Aku tersesat dalam gamang masa lalu

Kamu

Kamu ialah puisi Yang mungkin tak pernah aku miliki Hanya sekilas terbaca Lalu terbang pada pemiliknya Kamu mungkin angin Yang mengisi relung kering Tapi tak pernah singgah Kecuali untuk sementara Kamu mungkin cerita Yang terdengar manis di bibir mereka Tapi tidak pernah aku miliki dalam nyata Kamu mungkin pujaan Yang kukira telah kugenggam Tapi nyatanya bukan Kamu mungkin dicintai Tapi apa pernah mencintai? Cinta bagimu ialah rahasia Yang kau simpan dalam peti kaca Tidak terbuka Tidak pula pecah Kau menjaganya dengan selaksa Entah untuk siapa Meski aku menunggu Cinta itu, Mungkin bukan aku

Perempuan di hatimu

Bagaimana jika Di hatimu tidak ada namaku Meski senyum kau lempar padaku Bagaimana jika Bahagiamu bukan aku Meski hidupmu bersamaku? Bagaimana jika Semua yang kau lakukan Hanya kumpulan kepura puraan Bagaimana jika Kau menyimpan kenangan Yang bahkan tiada aku di dalamnya Bagaimana jika Kita tinggal serumah Tapi jiwa kita tak pernah ada? Bagaimana jika Engkau berdoa, Tapi ada nama lain disana Bagaimana jika Diam diam kau masih memendam rasa Entah pada siapa Bagaimana jika Aku mulai lelah Lalu menjauh darimu Bagaimana jika Aku pergi Dan kau tetap disini

Perjuangan

Sayang, kamu dibesarkan dalam air yang tenang Kamu tumbuh dalam kedamaian Kamu besar sebagai pria periang Tapi sayang, dunia tidak setenang rumahmu Masalah tidak sedamai pelukan ibumu Kehidupan tidak selamanya memberi kita kesenangan Ada yang harus diperjuangkan, Kamu tidak bisa terus hidup dalam keputus asaan Menerima semua dengan kerelaan Mengaku kalah tanpa mengangkat pedang! Aku tidak bisa berdiam diri Pun aku tak mampu melihatmu seperti orang mati Hiduplah demi kebahagiaanmu sendiri Bukan agar orang lain melihatmu bahagia Bukan agar keluargamu merasa kamu bahagia Jangan sampai ada sesal yang terulang Karena kelemahanmu untuk melawan Karena keputusasaanmu untuk berjuang Kamu masih begitu muda Jalan di depanmu masih membentang Luas membelah angkasa Jika kamu tidak mau melangkah Aku takut kamu akan menyesalinya Berusahalah, cobalah! Jika orang lain mampu, kenapa kamu tidak?! Penyakit hanya ada dalam kecemasanmu saja! Singkirkan! Kamu punya pilihan! Kamu ma...

Batu

Berhadapan denganmu Seperti menghadapi batu Besar, hitam, menjulang Kamu diam, bersembunyi dalam ketakutan Tidak berusaha keluar, Hanya berlari dalam kegelapan lorong hati Lihatlah kemari Tengoklah cahaya yang kubawa ini Tunjukkan wajahmu Perlihatkan lukamu Biar kuobati dengan doaku Dengan ikhlas yang disematkan Tuhanku Kamu akan terus disana Tanpa melakukan apa apa Terus menerus tunjukkan mimik pura-pura "Aku tidak apa apa" Berdirilah, Hadapi sakitmu tanpa malu Tanpa mengeluh Tuhan tidak mencipta tanpa kekurangan Kehendak Nya ialah ujian Tinggalkan kenyamanmu Lepaskan selimut ragu dari tubuhmu Sudah terlalu lama jiwamu tersembunyi Di dalam rasa takut dan ilusi Keluarkan dunia dari otakmu Usir kecintaanya pada nafsu Lupakan apa yang akan dikatan manusia Dengarkan saja Tuhanmu berkata apa Berikan dirimu pada Nya Pasrahkan semua Maafkan masa lalumu Tidak perlu diulang semua sesal di belakang Cukuplah hidup di saat ini Cukuplah hadapi semua hari...