Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Anniversary

Aku menulisnya dalam pedih Apa yang telah kamu dan aku capai selama ini? Kita masih diam seribu bahasa Kamu dan dunia idealmu Aku hidup dalam dunia yang berliku Aku memang menyimpan rahasia Rahasia pahit yang tak dapat kubagi Tapi aku ingin tahu tentang mu Gejolak hatimu Yang menutupi jalan untuk kita bertemu 3 tahun tidak pernah cukup Untuk sekedar mengenal kamu Jelek dan baikmu Aib dan nista mu Suka dan sedihmu Sesal dan resah mu Juga aku Kamu mendengar sedihku Hanya untuk mengoloknya di kemudian hari Aku tidak mau kau kasihani Masa lalu ku yang keras Menempaku jadi pribadi yang tegas Aku bangga mengakuinya Aku bersyukur mendapatkannya Kamu mungkin masih mengharap yang lain Beranda andai Andai bukan aku yang bersamamu Andai dia yang jadi milikmu Andai bukan denganku Andai dapat dengannya Seperti itu? Aku tidak sakit hati, Toh aku juga pernah mengharap yang lain Menyesal dengan kebersamaan ini Merasa terjebak dalam kurungan emas buatanmu Aku menangga...

Mudik

Mengapa liburan ini tidak terasa nikmat? Hanya tumpukan penat Aku bosan menunggu Aku bosan disuruh Aku mati rasa dalam kelu Bayanganku kabur Imaji liburku terlihat melebur Seperti kaca yang basah Mengembun Dalam celah. Bukan ini Tidak seperti ini Kalau begitu kenapa tidak tidur saja di rumah? Bosan aku melihatmu Bosan aku bersamamu Selesai sajalah Aku muak dengan semua Moodku buruk Hatiku ambruk Mimpiku tertubruk truk Berguling guling Jatuh terpuruk Aku tidak suka mengekor

Gerbang rindu

Satu hari, tepat saat kamu bilang akan pergi. Aku hanya terpaku dalam sedih yang tak terungkap. Aku tak bisa lagi mencegahmu berlari. Aku tak mampu untuk memintamu tetap tinggal disini. Aku hanya bisa melihat punggungmu berlalu. Itu hari terakhir kita bersua. Di suatu senja di depan pintu kos ku yang bersahaja. Setelahnya, ada hari-hari sepi yang menyiksaku dengan sakit tak terperih. Aku rindu. Sekedar melihatmu dari jauh pun, aku mau. Tapi kamu benar-benar pergi. Menghilang bagai lenyap di telan bumi. Andai kamu tahu, setiap pagi menjelma di ufuk timur sana. Aku merelakan kaki ku berjalan lebih jauh menuju kampus kita. Aku sengaja melewati jalan tikus menuju fakultasmu agar supaya kita dapat bertatap muka. Tapi kamu tak pernah ada. Ribuan mahasiswa berjalan di sana setiap paginya, dan entah mengapa sehari pun aku tak pernah melihatmu berkelebat disana. Sekali saja, tak pernah. Seolah engkau sengaja bersembunyi. Perlahan aku meyakini, engkau mungkin hanya mimpi. Yang sempat menghi...

Kolong hati

Merinduimu pada pagi Yang pernah terlintas dalam kenang yang sepi Kamu menjelma mimpi Menyapa saat malam beranjak pergi Mungkinkah asa Mampu membuat rindu ini bersua Di kolong hati Masih tersisa elegi Hampir mati Menyanyi sendiri Kerinduanku ini Ialah bias memori Pada masa Yang lama berlalu Coba tanyakan padanya, Nyatakan pada semilir senja Biar kudengar jeritan lara Di kolong rahasia Jika kau ingin tahu Wangi pagi akan memelukmu Dalam beku Sedalam keheningan Yang menyelimuti resahku Bengkulu, 15 juni 2016