Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Akankah Kamu?

ketika suatu hari aku tidak ada disini akankah kamu mulai mencariku, atau ketika suatu saat aku sudah tidak bisa menemuimu sanggupkah kamu mengulum rindu, jika ada suatu masa, kala raga mustahil bersua, mungkinkah, kamu menyesal karena tidak mensyukuri pertemuan kita? dan aku disini bertanya-tanya, pantaskah kamu, masih menjadi bagian dari mimpi-mimpiku.

CERITA CINTA PART 1 - Proses Pergeseran Perasaan

Saya sedang tidak jatuh cinta sekarang.  Tapi saya sedang dalam keadaan memproses pergeseran perasaan saya yang dulu berbunga-bunga, meluap-luap dan berapi-api menjadi lebih kalem dan sederhana. Pergeseran yang cukup signifikan saya rasa, jika dulu ibaratnya perasaan saya seperti api yang berkobar-kobar dan nyala apinya sangat terang -terlebih selalu disiram minyak gas :D- maka sekarang api itu tidak lagi menyala, tapi baranya masih berwarna merah, sudah tidak lagi disiram minyak gas tapi tinggal dikipas kipas saja, agar baranya tetap ada dan jikalau nanti ditambahi bahan bakar maka bara itu masih bisa menyalakan api, yang mungkin bisa jauh lebih besar atau lebih redup, tergantung seberapa banyak bahan bakar yang akan diberikan nantinya. :) 

Kirim Cinta buat Ibu

Belum genap 30 hari sejak kepergiannya,tapi setiap saat aku selalu rindu untuk melihat senyumnya. lucu sekali, padahal hampir 6 tahun belakangan ini aku tidak selalu ada disampingnya. dalam satu tahun, paling tidak hanya ada satu atau dua bulan penuh (akumulasi) aku tinggal bersamanya. 

Kamu, Rinduku

kepada Rindu. kamu yang menjelma bias di  pagi yang menyapaku, masihkah kamu disana? mengeja mimpi yang pernah membesarkan kita pada suatu masa. Pada angin ingin kukirim kabar padamu kalau aku masih disini, masih setia memeluk harapan kita di lumbung imajinasi. masih elok kah? burai senyumku di bayangmu? atau bahkan sudah pudar dan ungu?  aku menunggu.

LUKA

mari menghapusnya dengan es, salju dan airmata di mata kami, para merpati yang kehilangan arah tiada bedanya mengecap luka atau menanggalkannya tiada rubahnya sumpah serapah atau maaf dan doa hah.. kelam. gambaran tumpukan androgini yang menggumpal suka liku luka bias, resiko mengharap pada kosong. percaya pada bohong. mencinta tanpa agama.

MIMPI

itu seperti sebuah kebun buah, bukan, ah iya, itu adalah semacam sawah, atau memang sawah? ah iya, kurasa itu memang sawah, sawah kami yang terhampar di tengah rawa yang mengering. aku berlari senang, menghampiri deretan tanaman melon yang buahnya sudah besar-besar dan kekuningan. disampingnya berderet-deret tanaman semangka yang juga sudah berbuah. aku berlari lagi, mengitari sawah itu dan disatu titik aku menemukan sesosok tubuh yang aku cari, menunduk diantara pohon semangka yang menjalar ke kiri dan kanan. ia bangkit lalu menoleh padaku, senyum indahnya membuatku senang. " mak.. " aku menyapanya yang tampak tak pernah lelah. " iya nduk, lihatlah, melon yang emak tanam sudah besar-besar, warnanya sudah kuning dan masak, rasanya manis. semangkanya juga sudah besar-besar" ia menunjuk gerombolan buah semangka dan melon yang menjalar bersandingan. aku tersenyum lebar. " iya mak, kelihatannya melon-melon itu manis sekali" " cobalah nduk, rasanya ...

Ironi

kamu merindukan satu senyum yang sangat ingin kamu lupakan kamu begitu ingin pergi dari tempat yang ingin sekali kamu tinggali kamu ingin bangun dari mimpi yang sangat ingin kamu gapai kamu ingin berlayar tapi layarmu koyak kamu ingin berlabuh, tapi dermaga terlalu jauh kamu ingin terbang, tapi kakimu tetap berpijak kamu ingin lari, tapi ragamu berhenti disini kamu ingin berteriak tapi kamu bisu kamu ingin menangis tapi air matamu kering kamu ingin lapang tapi dadamu sesak kamu ingin pulang tapi rumahmu tenggelam