Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Tahu Apa?

Tahu apa kamu tentang hati? Tahu apa kamu Tentang rasa tercabik milik perempuan-perempuan itu? kamu hanya memuja!! kamu hanya mendamba!! kamu hanya mengeluh karna kurangnya! kamu hanya menghina sepinya! Tahu apa kamu tentang Jiwa? tahu Apa kamu tentang kerinduan perempuan? Kamu hanya menghisap madunya! kamu hanya membuang sepahnya!! kamu hanya Mencaci sedihnya!! Tahu apa kamu tentang Asmara? Tahu apa kamu tentang hidup matinya Rasa perempuan? kamu Hanya bermain!! kamu hanya menginjak-injak keping lukanya! tahu apa kamu? kamu buta! kamu Tuli! kamu tak bisa bicara!! kamu tak pernah tahu apa-apa..

Let Me, Move On dear.. :)

" kamu mau kemana?" dia bertanya dengan wajah cemas, memegang pundakku erat-erat, aku menoleh, menggeser tangannya dan tersenyum. " move on.. "  "kamu tidak mungkin melakukannya, kamu masih mau tinggal disini.. kamu hanya bercanda.."  "kamu pikir sampai kapan aku akan disini?" " selamanya.. selamanya.." " aku tidak akan membuatmu menang dengan mudah.."  " kamu tidak ingat betapa indahnya aku dulu?"

Rasanya Habis Putus Itu

"hah.. rasanya itu jengkel, pengen teriak, pengen marah, pengen nggampar.. pengen nangis.." "oh, gitu ya.. " aku melihatnya dengan tatapan marah. "  kamu kok cuek gitu sih, nggak dengerin ya?" " dengerin kok, trus kamu maunya gimana?" " aku mau keluar aja deh dari proyek penelitian itu.. " " serius? trus skripsi kamu gimana? " " ya kan masih ada penelitian dosen lain si.." " tapi kan kamu udah masuk proyek penelitian sama pak Agung.." " lah dari pada aku makan hati terus si, ntar aku malah nggak bisa konsen ke penelitian, saban hari ngeliat dia di Lab, setiap hari denger suaranya, gimana bisa konsentrasi coba? jadinya malah aku salah ngitung terus.."

malam ini

malam ini aku bertanya pada bulan, mengapa ia terlalu pendiam? aku menceracau tentang awan yang sepi dan gemintang yang muram, ada apa? tanyaku lagi. tetap tak ada suara ah angin, adakah kau disana? masih sunyi, seperti peti mati di dasar hati. peti mati? iya, untuk segumpal rasa yang pernah terpatri.. oh, pantas aku mendengar gaung elegi burung hantu bernyanyi pahit sekali

DAMPAK BURUK DOSA

Dalam kitab az-zuhd, Abdullah bin ahmad menuturkan dari Muhammad bin sirin , “ disaat terlilit utang, ia menjadi risau, ia lalu berujar, ‘aku tahu kerisauan ini adalah sebab dosa yang kuperbuat sejak empat puluh tahun yang lalu. “ Perlu digarisbawahi bahwa kebanyakan orang salah paham tentang dosa, yaitu mereka tidak melihat akibatnya secara langsung. Terkadang akibat dosa itu terjadi di kemudian hari hingga mereka lupa dan mengira bahwa dosa tidaklah berakibat apa-apa. Seorang penyair mengatakan: Jika tembok tidak berdebu saat runtuhnya Maka, tak aka nada debu lagi setelah runtuhnya

Aku

" menikahlah denganku.. " laki-laki itu menatapku sungguh-sungguh. hatiku bergetar, ketakutan itu menyergapku tanpa sadar. " bisakah? sedangkan terlalu banyak omong kosong yang sudah aku lakukan.." merasa tidak pantas bersanding dengannya, pemilik suara selembut kapas.  " selagi kamu masih mau mengisi hidup dengan ibadah suci"  " apa aku layak diampuni?" aku butuh dukungan, keterpurukanku di masa lalu seakan mencipta dinding antara aku dengan kebaikan.  " Yang Maha Pengampun memberikannya pada siapa saja yang bersungguh meminta.."  " aku tidak yakin bisa mendapatkannya.. " " yang harus kamu khawatirkan adalah keyakinanmu.. "

Aku Ingin

Aku sedang tidak ingin membaca apapun aku sedang tidak ingin mendengar atau membual tentang apapun aku hanya ingin berlari aku hanya ingin pergi

KAKAK

14 oktober Gerimis pertama di bulan oktober turun perlahan, Bus kota terakhir tujuan Pasar Turi-JMP baru saja berlalu. Halte sudah ditinggalkan orang-orang yang menunggu, tapi gadis itu masih disana, duduk sendiri, aku menghampirinya, dadaku sesak mengingat kalau ini adalah tempat pertama kali kami dipertemukan. Gadis itu menatapku dengan tatapan penuh dendam, kemarahan, airmata, hatiku sakit melihatnya, tapi aku bahkan tidak bisa melakukan apapun untuk merubahnya. Aku mencoba meraihnya tapi dia menepis tanganku kasar. “sudahlah dik, tidak bisakah kamu hanya menganggapku kakak?” “ kakak? “ dia bertanya seolah pada dirinya sendiri, sinis, tajam. Air mata itu, ah kenapa harus mengalir lagi.

Paku

Paku Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk  mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan  mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang  setiap kali dia marah ...

karena hidup harus terus berputar

karena matahari akan selalu terbit setiap hari, meski tanpa kamu, meski tanpa semua bayang tentangmu. karena hujan akan selalu mencipta basah, meski aku tak lagi berairmata, atau kamu yang tak lagi peduli dengan semua luka yang telah tercipta. angin akan tetap mencipta kesejukan. air akan membias di datar pelangi walau kamu sudah memilih hati lain untuk ditanami. aku tidak peduli, aku tidak peduli, pergi saja kau dengan kecurangan itu, dengan selaksa luka yang kau caci atau bumbuhi dengan merica yang pedih. pergi saja dengan semua sakit yang mencipta lubang luka 

Sayangnya, aku Masih..

:) sayangnya aku masih, masih saja mencari cari segala hal yan mungkin kamu suka. masih saja tidak bisa lupa pada detail jalan yang pernah kita lalui bersama. masih saja melihat-lihat adakah aku di status-status fb mu? sayangnya aku masih, masih berprasangka dengan sebaik baik sangka masih tidak bisa memperlakukanmu bagai teman sahaja masih berharap berlebihan pada banyak hal omong kosong kita sayangnya aku masih, masih akan terus mencari arti masih terus menghiba pada-Nya agar kisah cinta ini berakhir dengan sebaikbaiknya #meski tidak selalu seperti yang aku minta :)

Kehilangan

Dulu sekali, saya merasa sangat penasaran bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang sangat kita sayangi, yang kehidupannya membuat kita terinspirasi, yang karena doa-doanya kita jadi merasa terlindungi. iya, sehingga tidak jarang saya merenung dan membayangkan bagaimana jika suatu saat orang itu benar-benar pergi dan saya tidak mungkin bisa melihatnya lagi, saya ingat betul ketika saya membayangkannya saya sampai menangis sendiri, membayangkan betapa sakit dan pedihnya perasaan kehilangan seperti itu. saya memikirkan betapa saya akan menjadi gila jika hal itu benar-benar terjadi.  Hingga sampai suatu hari saya benar benar memiliki perasaan kehilangan itu di alam nyata. di dalam sebuah ambulan Rumah sakit daerah, duduk disampin tubuh yang tak lagi bernyawa. Turun di depan Rumah disambut dengan isak tangis para keluarga dan tetangga. begitu sesaknya, bertangisan dengan saudara-saudara. melepas kepergian Ibunda tercinta. Saya sendiri yang membawanya dengan ambulan ke rumah sak...